NATUNA - Pangkalan TNI AU Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna menggelar Simulasi Force Down atau penurunan paksa pesawat asing di Main Apron Timur Bandara Lanud RSA, Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Jumat (22/9/2023).
Latihan force down kali ini diskenariokan bahwa adanya informasi pesawat asing (Lasa-X) yang terpantau di layar monitor Satuan Radar (Satrad) 212 Ranai. Setelah dikonfirmasikan ke Kosek IKN Koopsud I dan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, ternyata pesawat tersebut tidak memiliki izin terbang melintas (Flight Clearance Dan Security Clearance) di wilayah udara Indonesia perairan Laut Natuna Utara.
Baca juga:
Pisah Sambut Danrem 162/WB
|
Dengan informasi ini, Komandan Kosek IKN kemudian melaporkan keberadaan pesawat asing tersebut kepada Pangkoopsud I, selanjutnya Pangkoopsud I menindaklanjuti dengan melaporkan ke Koopsudnas atas dasar adanya pesawat asing yang melintas memasuki wilayah NKRI.
Pangkoopsudnas sebagai komando atas selanjutnya memerintahkan kepada wilayah dibawah jajarannya yakni Pangkoopsud I untuk mengerahkan satu flight pesawat tempur TNI AU jenis Hawk 100/200 yang berada Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak, untuk melaksanakan identifikasi serta penindakan terhadap pesawat asing yang memasuki ruang udara NKRI yang menjadi tanggung jawab Lanud RSA dan akan di-force down untuk mendarat di Lanud RSA.
Komandan Lanud RSA memerintahkan Kadisops untuk mempersiapkan seluruh unsur Lanud RSA yang terkait bertugas sebagai pengamanan pesawat, crew dan penumpang pesawat. Setelah mendarat di Lanud RSA, pesawat dibawa menuju Apron Timur Base Ops dengan menggunakan follow me car dan dikawal ketat dari pasukan pertahanan pangkalan (Sathanlan) dan Satuan Polisi Militer TNI AU (Satpomau) Lanud RSA untuk menyergap pesawat asing tersebut.
Unsur Satpomau membawa pilot, crew serta penumpang untuk pemeriksaan passport, kelengkapan dokumen lainnya bersama unsur Intelijen dan staf Hukum Lanud RSA untuk diinterogasi mendapatkan data/informasi yang diperlukan. Setelah informasi yang diperoleh dianggap cukup, maka pilot, crew dan penumpang pesawat diserahkan ke pihak Kementerian/Lembaga Pemerintah sesuai hasil koordinasi Komandan Lanud RSA. Usai pemeriksaan dari tim Imigrasi selanjutnya Pilot, crew dan penumpang pesawat diserahkan kepada tim Bea Cukai untuk melaksanakan proses lebih lanjut.
Sebelumnya Komandan Lanud RSA (Danlanud RSA) Kolonel Pnb Dedy Iskandar, S.Sos., M.M.S., M.Han, menyampaikan kepada seluruh personel yang terlibat dalam latihan ini agar dapat melaksanakan tugas dan perannya secara efektif, efisien dan profesional, sehingga latihan dapat berjalan dengan lancar serta tujuan maupun sasaran latihan dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
"Laksanakan latihan force down ini dengan penuh semangat serta sungguh-sungguh sesuai tanggung jawab di bidangnya dan utamakan faktor safety keamanan baik personel maupun materil, ' ucapnya.
Selaku pimpinan umum latihan, Danlanud RSA menerangkan bahwa, latihan ini dimaksudkan untuk melatih seluruh unsur dari Lanud RSA dan instansi terkait baik individu maupun tim, sehingga apabila dihadapkan kejadian sesungguhnya semua unsur sudah siap untuk melakukan tugasnya dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan force down.
"Latihan melibatkan pesawat Cassa 212 dari Skadron Udara 4, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang dengan Tail Number A-2113 dan satuan seperti unsur Base ops, Satpomau, Intelijen, Hukum, Rumah Sakit serta Pasukan Pertahanan Pangkalan Lanud RSA, total kurang lebih 150 personel, " jelasnya.
Kegiatan latihan force down berlangsung aman dan lancar dilanjutkan dengan acara foto bersama di depan pesawat Cassa 212 oleh seluruh peserta latihan. (Puspen TNI)