BUKITTINGGI - Dewan Pers mengadakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang akan digelar di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), pada awal September 2022 mendatang.
Kabar gembira bagi insan pers tersebut disampaikan Plt Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbar Suprapto Sastro Atmojo, di Bofet Pical Ayang, Bukittinggi, Minggu (21/8/2022) pagi.
Baca juga:
Motor Bensin Bisa Diubah Jadi Motor Listrik
|
Hadir pada kesempatan itu Sekda Kota Bukittinggi Martias Wanto, Kepala Dinas Kominfo Bukittinggi Erwin Umar, Kabid Humas Ramon, Ketua PWI Bukittinggi Anasrul, Ketua PWI Payakumbuh/Limapuluh Kota Yusrizal, dan Ketua PWI Tanah Datar Yuldaveri.
Suprapto menjelaskan, UKW ini akan digelar bagi jurnalis yang akan meningkatkan kompetensinya di tingkat muda, madya dan utama.
"Peserta tidak dipungut biaya karena sumber dana berasal dari APBN, " ungkap wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PWI ini.
Ia mengatakan, UKW merupakan suatu keharusan bagi insan pers di seluruh Indonesia, guna mengukur apakah wartawan tersebut sudah memiliki kompetensi sebagai pewarta.
"Banyak terjadi di lapangan, mereka ngakunya wartawan tetapi tidak pernah menulis di media massa, " ujar Mas Prapto - sapaan akrabnya.
Dengan adanya uji kompetensi ini, katanya, maka ini menjadi salah satu wahana untuk menyeleksi, baik secara kualitas maupun mental wartawan.
Mantan Wartawan Poskota itu menegaskan, UKW ini juga memberi kesempatan kepada wartawan yang tidak lulus UKW sebelumnya. Karena itu ia meminta agar memelajari materi yang sudah diuji sebelumnya, agar kesalahan tidak terulang pada UKW berikutnya.
"Kalau sampai dua kali tidak lulus, berarti dia tidak serius mengikuti UKW, " papar wartawan Warta Kota ini.
Sementara itu Ketua PWI Bukittinggi Anasrul menjelaskan, kuota UKW kali ini dibatasi hanya 54 orang.
Dari jumlah tersebut, sudah terdaftar sebanyak 36 orang sehingga yang tersisa hanya 18 orang.
"Dari jumlah itu akan dibagi kepada 16 kabupaten/kota untuk semua tingkatan, baik muda, madya maupun utama, " ungkap mantan wartawan Radio Republik Indonesia (RRI) itu.
Ia mengatakan, UKW kali ini juga bertepatan dengan UKW yang digelar PWI Kota Payakumbuh secara berbayar. Akibatnya, banyak calon peserta yang mengundurkan diri dan memilih ikut UKW di Bukittinggi.
Ketua PWI Payakumbuh Yusrizal membenarkan sejumlah calon peserta UKW di daerahnya batal ikut, karena tergiur dengan UKW di Bukittinggi.
Akibatnya, pengurus PWI Payakumbuh menghadapi kesulitan melaksanakan UKW karena terbentur dengan anggaran.
Menanggapi hal ini, Plt Ketua PWI Sumbar Suprapto memberikan beberapa solusi guna, antara lain, melaksanakan UKW serentak guna menekan anggaran.
"Coba nanti kita pelajari kemungkinan UKW digelar serentak, supaya tim penguji bisa sekaligus melaksanakan UKW di dua tempat, " pungkasnya. (*)